Ini yang kesekian kalinya anak-anak main skating. Sebelumnya saya ikut serta untuk merasakan seperti apa sih skating itu, ternyata dengan kondisi badan seperti sekarang ditambah usia, sudah tidak mendukung lagi, karena sekali jatuh akan berakibat fatal.
Ini juga yang terjadi pada twin yang tergelincir jadi memar dahinya sehingga harus sehingga diberikan pertolongan pertama oleh dokter yang siap siaga telah dipersiapkan. Saya tidak tahan melihatnya karena menurut dokter harus dijahit minimal 2 jahitan, tapi anaknya tidak mau dan beliau sangat kesakitan tapi tidak ditunjukkannya. sehingga kami orang tuanya nenangis dalam hati, demikian kuatnya ingin bermain skating dan menerima resiko yang dialami.
Pada awalnya sih sudah bilang bahwa tidak akan mau lagi main skating, tapi setelah di check kembali oleh dokter dekat rumah dan diberi obat antibiotik, sehingga tidak terasa nyeri, kemudian dia bilang lagi masih ingin mau main skating, puji Tuhan sudah mulai membaik dan mulai hari senin sudah bisa sekolah dan ulangan.
Saya pribadi salut kepada mereka ber-tiga bisa belajar hanya scara otodidak, dimana tidak ada memang khusus pengajar, sementara teman sebayanya banyak yang les private. Yah mungkin memang sudah berencana agar bisa menjadi skater terbaik dan bisa ikut dalam even, sementra anak-anak hanya untuk having fun, karena kalau mau diseriusin lagi otomatis butuh biaya.
Karena padatnya acara, selesai jam skating langsung pulang, karena masih ada janji.
Terima kasih Tuhan atas berkatMu dalam keluarga yang kubimbing ini, biarlah kiranya damai sejahteraMu menyertai keluarga ku selalu.
https://drive.google.com/file/d/0BzMc6FXQNXuGOUJNT09tQmtwRWc/preview