Dipagi yang cerah dan bersabat ini saya harus bangun pagi untuk persiapan perjalanan ke tempat kerja.
Saya lakukan ini setiap pagi pada waktu hari kerja, walau kadang harus memaksakan diri untuk melakukan karena tidur terlambat.
Kondisi sekarang disebut new normal sudah berbeda pada masa pandemi, karena jalan lengang bahkan kalau ingin ketempat umum seperti mall akan serem..m karena baanyaknya galery tutup.
Tapi sekarang sudah hampir tidak ada lagi bedanya dengan tahun 2019 ke bawah dimana jalan sudah macet dan susah memprediksi waktu perjalanan karena macet sudah dimana-mana dan jika dilihat tidak tahu penyebabnya.
Dipagi yang indah ini saya harus memaksakan mengendari roda 2 walau badan terbatas karena tangan belum sigap (pemulihan setelah struk), kalau kenderaan roda 4 tentu akan terlambat sampai tujuan.
setiap jengkal, meter dan kilo saya menelusuri jalan dan setiap ada lampu lalu lintas dan persimpangan tentu akan bertumpuk kenderaan tidak ada space walau buat lewat jalan orang.
Jika waktunya jalan karena lampu warna hijau maka semua kenderaan berlomba lebih dahulu walau kemudian akan berhenti karena lampu lalu lintas atau persimpangan, tapi tetap saling beromba mendahului termasuk saya yang tidak mau ketingggalan walau dalam keterbatasan ini.
Sebagian orang akan berpikir untuk merasa cape, lelah dan membosankan, tapi saya pribadi sangat bersyukur dan bersemangat dengan rutinitas ini karena ada pergerakan ada yang diharapkan, walau mungkin ada yang berpikir begitu enak bisa bangun pagi tanpa ada yang meminta/mengatur kemudian minum kopi di teras rumah apakah ini karena keinginan atau karena tidak ada kegiatan.
Bersyukurlah kita masih bisa melakukan aktifitas dalam kehidupan ini, walau mungkin kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, karena ada sebagian orang yang lebih enak dari kita, tapi percayalah bahwa semua akan indah pada waktunya dan lakukan segala sesuatu seperti engkau melakukan kepada Tuhan.
Terima kasih telah mampir di coretan saya.
Tuhan memberkati.
Gultom blog 